Jakarta, 10 Februari 2015
Dear
Mybeloved,
Hai
partner LDRku, bagaimana kabar kamu di sana ? Hampir seminggu kita ngga tegur
sapa yaa :-). Aku selalu berharap kamu dalam keadaan baik-baik aja. Bagaimana
liburanmu sayang? Semoga menyenangkan. Sebenarnya aku juga pengen memutuskan
LDR kita untuk beberapa hari aja, tapi ya mau gimana lagi, jarak
Jakarta-Pekalongan perlu menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam hanya untuk
perjalanan saja.
Sayang,
aku disini baik-baik aja kok, kamu ngga perlu khawatir ya, aku udah lulus
peng-gojlok-an buat hidup di Jakarta. Ya walau kadang suka keteteran juga sih
ngadepin segala hal yang menuntut aku untuk multitasking, hehehe. Do’akan aja
biar aku selalu diberi kekuatan supaya tahan banting ngelewatin hari-hari di
kota metropolitan ini.
Boleh
kan aku berbagi sedikit cerita ngpain aja aku kemarin-kemarin ini? (Boleh kok
sayang, silahkan)
Wkwkwk.
Makasih ya. Jadi hari Sabtu jam 9.30 aku berangkat dari rumah Budhe ke terminal
Pulogadung, (aku mau ke Tangerang). Jam 10.30 bus nya baru ada, se-jam aku
nunggu berdiri sendirian di pangkalan mikrolet pulogadung-kota. Headset yang
aku pakai pun yang terdengar hanya suara-suara mesin berjalan yang kadang
menjerit pas di depanku. Banyak pasangan mata yang memandangiku aneh, mungkin
mereka bingung aku ngapain berdiri sendirian disitu, tiap ada bus atau angkot
lewat aku biarkan begitu saja. Ya karna mereka bukan bus yang menuju tujuanku lah Pak -_-. Sampai akhirnya
bus tujuan Poris Tangerang pun datang.
Seperti
perjalanan-perjalanan yang biasa aku lewatkan sebelumnya, seorang diri,
membosankan. Melihat keluar jendela bus
yang tiba-tiba diguyur hujan sambil mendengarkan lagu utopia-hujan, layaknya
aku sedang menonton sebuah video clip
dan tiba-tiba saja kamu datang sayang.
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap takkan berubah
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap takkan berubah
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri, ooo~
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri, ooo~
Selalu ada cerita
tersimpan dihatiku
tentang kau dan hujan
tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
tersimpan dihatiku
tentang kau dan hujan
tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
Karena
hujan pernah menahanmu disini, sayang. Tepat banget playlist yang aku stel,
hehehe.
Baiklah
kembali lagi ke ceritaku ya sayang, aku rasa kamu ngga perlu denger 4 jam
perjalanan ku yang membosankan itu untuk sampai di Tangerang. Entah ada apa
hari itu hingga macetnya melebihi Jakarta.
Yang jelas aku sampai di rumahku
tercinta dengan selamat.
Kegiatanku
di rumah ya seperti biasa, aku benar-benar menikmati suasana rumahku, tapi
sayang kurang lengkap tanpa Ibu dan adikku. Hhhh dan akhirnya aku galau
mengingat semua tentang aku dan keluargaku di istanaku itu. Disana aku
mengunjungi rumah saudaraku, betapa ramai nya rumah mereka, semua lengkap, dari
Uwa’(kakaknya Bapak) sampai cucu twins nya ada disana.
Sampai
akhirnya Minggu sore aku putuskan untuk pulang bareng sahabat SMP ku dulu
(sekarang kuliah di UNJ). Awalnya kita mau balik ke Jakarta senin pagi tapi aku
dan sahabatku itu nekat pulang sore hampir malam demi mengejar kuliah senin
pagi. Kami tiba di Jakarta sekitar pukul setengah sepuluh malam. Dan sahabatku
nggak ngizinin kalau aku melanjutkan perjalanan sampai ke rumah Budhe. Aku pun
numpang makan, tidur dan mandi di kost-an-nya.
Sayang,
kamu pasti tau kan kondisi Jakarta hari Senin? Air dimana-mana. Saat
mendapatkan info ternyata kampusku dan kampus sahabatku DILIBURKAN karna BANJIR,
hati kami seperti disuir-suir kaya daging ayam buat dicampur soto. Kampus
sebesar UNJ, Trisakti aja kebanjiran, gimana nasibnya kampus imutku sayang :D
you know it so well. Whehehe…
Itu
ceritaku, bagaimana ceritamuuuuu???
Semoga
kamu, keluargamu, aku, keluargaku, teman-teman dan semua orang di sekitar kita
selalu di kelilingi kebahagiaan. Belum bisa kirim surat lewat Pak Pos, lewat
Pak Inet gapapa ya sayang.
Salam
hangat dari aku yang mencintaimu.