Pages

Jumat, 16 Januari 2015

Semangat Yang Mudah Luntur

Sesempit itukah sampai tak ada celah sedikitpun untuk kalian sekedar menyapa dan memberi semangat?
Pesan sigkat darinya menyapa “selamat pagi :-)” dirimu hanya melihat dan berwajah atar menanggapi pesan darinya itu, syukur kalau dibaca, nah kalau cuma liat pengirimnya siapa dan ternayata dia, mungkin kau ‘baca nanti’ pesan itu.
Apa dia harus mulai menata hati agar rasa itu tak berat sebelah? Apa dia harus menyeimbangimu karena kamu yang takbisa menyeimbanginya?
Apa dia salah atas rasa itu, rasa yg kau tanam dan kau pelihara sejak awal namun sekarang kau biarkan begitu saja. Seharusnya ini tugas kalian bersama untuk menjaga dan mengindahkannya, tapi ini hanya dirinya saja. Kalau dia boleh berkata jujur, mungkin ia pun lelah dengan rasa yang selalu mengusik nya itu, rasa yang ia anggap hanya dirinya yang menginginkanmu, tapi tdk sebaliknya.
Kamu harus bergerak! Ya, bergerak dari ruangan penuh asap kegundahan itu, jangan sampai kau menjamur dengan kasih yang tak sampai. Kamu masih punya mereka yang memberikan kasihnya lebih dari yang kau kasih pada mereka, bahkan ada kasih  terbesar yang selalu menyelimutimj setiap waktu, yaitu kasih-Nya.
Banyak tugas yang harus kau kerjakan, banyak pekerjaan  yang harus kau selesaikan dan banyak orang yang menunggumu untuk membantu mereka. Usiamu kini sudah tak lagi muda, buang jauh-jauh pikiran anak-anak, pikiran yang hanya ingin senang-senang, sekarang waktunya menata dan menyusun apa yang nantinya akan kau nikmati di hari yang akan datang.
Ayah dan Ibu telah menunggumu untuk membawa mereka ke kehidupan yang lebih baik, pada detik ini saja mereka sudah bangga kepadamu, paahal kau belum memberi mereka sesuatu yang berharga sedikitpun. Yang mereka inginkan hanya kebahagiaan dari anak-anaknya, itu saja. Mulia sekali hati mereka (ibu dan ayah mu). Mereka membuka pikiranmu dan hatimu untuk selalu ‘legowo’, kau harus bergerak! Jangan memikirkan urusanmu saja, pikirkan ibu, ayah, kakak, adik, keluarga, sahabat, teman dan orang-orang terkasih lainnya.
Komitmen memang sangat diperlukan dalam meraih suatu tujuan, tanpa komitmen kita akan berjalan tanpa arah dan sulit sampai pada tujuan kita itu. Setelah kau membaca ini, untuk sejenak mungkin kau akan memiliki  motivasi baru dan semangatt baru, tapi setelah beberapa hari selanjutnya semangatmu mungkin akan redup kembali. Sikap inilah yang membuat mu lemah.
Oke disini dulu ya, sampai ketemu pada tulisan berikutnya. [berabad-abad lagi mungkin, hahaha]

Salam blogger ^_^
Vn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar